More Links

Dhamma itu indah diawalnya, indah dipertengahan, dan indah pula pada akhirnya.

Sabtu, 22 Juni 2013

Intropeksi diri apakah saya sudah Benar

     Suatu hari seorang anak berumur 13 tahun meminjam sebuah telpon kepada sebuah toko, telpon umum itu menggantung ditembok, tidak terjangkau oleh sianak tersebut, lalu dia menarik sebuah barel lalu anak tersebut berdiri pada barel itu dan mulai memutar nomer-nomer yang ditujunya.
"Halo, selamat siang, Bolehkah saya melamar bekerja menjadi tukang kebun ditempat anda ?"kata anak itu sementara si pemilik toko mendengarkan diam-diam.
"Oh tidak, kami sudah punya orang yang mengerjakan kebun kami "jawab suara itu dlm telpon.
"Tapi saya sangat membutuhkan pekerjaan, bagaimana kalau membayarsaya setengah gaji orang itu saja Tuan, anda bisa hemat setengah?"kata si bocah itu lagi.
"Tetap tidak bisa, karena dia sangat rajin sekali !"
"Bagaimana kalau saya tambahkan menyapu seluruh halaman anda tuan, tolonglah saya tuan !" kata si bocah itu meratap.
"Tetap tidak bisa, dia sangat rajin dan pekerja yang baik, maaf ya !"
"oh oke kalau begitu, terimakasih !" kata si bocah menutup telponnya.
Si pemilik Toko yang melihat itu sangat kasihan dengan nya, lalu ia mendekati si bocah itu dan berkata "kalau kau mau pekerjaan, aku ada banyak untuk kamu !" kata pemilik toko.
tapi si bocah itu menjawab " Tidak terimakasih.". "bukankah tadi kau sangat menginginkan sebuah pekerjaan di tempat yang kau telpon tadi ?" si Pemilik toko penasaran
"Memang benar, tetapi tahukah bapak, yang saya telpon tadi adalah rumah Majikan saya, saya cuma ingin  tahu apakah pekerjaan saya benar-benar disukai atau tidak itu saja !" kata sibocah sambil berlalu dan membayar uang telpon  tadi ke sipemilik toko itu.
Ya, tak lain dan tak bukan bocah itu adalah Winston Churchil, salah seorang yang pernah menjabat sebagai Perdana Mentri Inggris di jamannya, kadang ini menjadi renungan, kadang kita berpikir sudah banyak berbuat baik, tetapi saya koq dibeginikan sama orang, dibegitukan dan lain-lain, karena selama ini kita tidak intropeksi kedalam diri sendiri seperti yang Winston Churchil lakukan, dia mengintropeksi dirinya, intropeksi terhadap pekerjaannya, apa yang dilakukan apakah sudah memuaskan atau belum, jika kita mengintropeksi kedalam diri, kita pasti akan mendapati kenapa kita dibeginikan sama orang dan mulai perbaiki diri, dan sebagainya. Buddha mengajarkan untuk selalu mengintropeksi diri sendiri, "memenangi ribuan peperangan tidaklah berarti dibandingkan memenangi diri sendiri", maka self controling adalah kunci nya, liat dan intropeksi kedalam diri, jika diri kita tak sanggup, lakukan dengan bantuan orang lain, bagaimana saya, bagaimana sudah benarkah saya, ada yang salahkah disini, dan lain-lain, misalnya diri sendiri sudah benar, orang lain pasti akan ikut melihat kebenaran juga, jadi resapi kisah ini untuk diri sendiri._/\_Namste.

Jumat, 21 Juni 2013

I Believe I can Fly

    Beberapa Tahun lalu tepatnya di Amerika serikat, ada seorang bocah laki-laki yang memiliki kegemaran melihat bulan, bintang dikala malam, bocah laki-laki ini tidak hanya sekali, tetapi hampir setiap hari, ketika malam, ia keluar menuju jendela dan melihat ke gemerlapan malam.
disekolah ia sangat pintar dan mulai tertarik dengan ilmu kebintangan, bahkan ketika tetangganya membeli teropong bintang ia senang sekali dan datang kerumah tetangganya setiap malam. sampai suatu hari ketika ia sedang duduk dibalkon rumahnya memandang bulan yang kala itu sedang penuh, ia memandang dengan kekaguman, dengan kebahagiaan, lalu datanglah sang Ibu menemuinya.
"Anakku, apa yang membuatmu begitu menyenangi bulan dan bintang itu ?"
" Ma, apakah kau lihat bintang disana itu, itu begitu indah, dan rembulan itu juga !"
Ibunya ikut melihat bintang bersama anak itu.
"Ma, bisakah aku suatu hari nanti terbang kesana ?" sambil menunjuk Bulan.
Ibunya menatap anaknya dengan penuh haru, akhirnya Ibu bijaksana ini berkata kepada anaknya. "Tentu saja kau bisa anak ku, asalkan kamu melaksanakan 3 hal dalam hidupmu !"Kata sang Ibu sambil tersenyum.
"Apa tiga hal itu ?" dengan mata penuh semangat berkaca-kaca.
"Ketiga hal itu adalah, yang pertama, teruslah bermimpi anakku, yang kedua teruslah belajar anakku, dan yang ketiga adalah teruslah berusaha anakku !"Kata si Ibu bijaksana.
Hari demi hari, tahun demi tahun, dipikirannya dipenuhi dengan tiga kata-kata akhirnya ia tumbuh menjadi pemuda yang sangat pintar, dan akhirnya berkesempatan untuk menjajakan kakinya pertama kali ke Bulan, ya dialah Neil Armstrong, orang pertama yang menginjakkan kakinya ke bulan... Neil Armstrong selalu mengingat 3 kata motivasi ibunya yaitu :1. Teruslah bermimpi
          2. Teruslah Belajar.
          3.Teruslah Berusaha.
Ya kita mungkin memiliki Mimpi namun seberapakah dari kita yang mau memperjuangkan mimpi kita, kadang kita mudah menyerah, kadang kita kita melupakan mimpi kita, orang orang yang berani berjuang demi mimpi adalah orang-orang yang besar, jangan menyerah, tetap semangat selama mimpi kita belum tercapai teruslah berjuang.seperti Guru buddha mengajarkan Berjuanglah menuju pantai seberang, dan Neil Armstrong percaya, bahwa suatu hari dia akan terbang kebulan, dia berkata "I Believe I can Fly"

Selasa, 18 Juni 2013

Reinkarnasi

Reinkarnasi, ya apa itu Reinkarnasi ? Buddhisme mengenal dengan istilah kelahiran kembali, atau bahasa kerennya adalah Reinkarnasi...
itu semua adalah Proses, seperti perumpamaan jika anda memakan sebuah apel yang sangat manis, kemudian anda menyisakan biji-biji apel itu, kemudian anda mengambil sekop dan menggali tanah, lalu meletakan biji-biji itu kedalam lubang yang anda bikin, dan anda menyiraminya,dalam beberapa bulan anda akan melihat tunas dari pohon apel tersebut, lalu anda menunggunya bertahun-tahun lamanya sehingga pohon apel itu menjadi pohon besar, lalu tunggu beberapa tahun lagi, anda akan mendapatkan apel pertama anda, lalu anda memakannya, dan rasanya manis, apakah itu adalah apel yang sama? tentu tidak, itu bukanlah apel yang sama, tetapi melalui sebua proses, dan masih berhubungan.
lihatlah kemiripan beberapa bintang besar hollywood ini, mungkin saja mereka adalah reinkarnasi tokoh-tokoh besar dimasa lalu mereka. kita lihat kemiripannya, mereka adalah orang yang berbeda, tetapi mengalami suatu proses kehidupan dari orang yang sama.
contohnya jika kita menanam biji apel, tetapi yang kita harapkan adalah sebuah melon, itu adalah proses, apel menjadi apel, demikianlah karma itu berproses.
Kehidupan kita telah mengalami berbagai bentuk kehidupan, telah mengalami milyaran kelahiran, dan keanehan ini adalah sebuah proses.