More Links

Dhamma itu indah diawalnya, indah dipertengahan, dan indah pula pada akhirnya.

Minggu, 16 Desember 2012

Belajar dengan cinta

     Mungkin kalau kita melihat sosok Narapidana adalah seorang yang kejam, sangar dan tidak bisa diubah, tapi sesungguhnya mereka bisa memiliki hati yang mulia, ini terjadi di Amerika, dimana diadakan sebuah Program untuk para narapidana, mereka diwajibkan untuk memelihara seekor anak anjing yang kelak akan diserahkan kepada Orang buta untuk jadi penuntun jalan.
    Awalnya memang sulit, tapi setelah dijalankan, nampak beberapa napi yang sangar tampak berubah setelah memiliki sahabat, mereka dengan kasih sayang membesarkan anak-anak anjing itu.
ketika sang anjing beranjak dewasa, maka narapidana harus berpisah dengan anjing-anjing peliharaannya, tak jarang dari mereka yang menangis, dan ketika ditanya oleh seorang wartawan, kenapa mereka menangis? mereka menjawab, ternyata, kami ini masih manusia, masih bisa menangis, masih bisa bersedih kehilangan walaupun dengan seekor anjing, tapi ini juga tangisan bahagia, karena masih bisa berbuat sesuatu untuk orang-orang buta.
     Mereka mungkin Narapidana, mereka mungkin dianggap sampah masyarakat, namun sesungguhnya ada cinta dalam diri mereka, kalau saja kita belajar dari cinta para Narapidana yang masih bisa menangis untuk seekor anjing, mungkin cara ini tepat agar mereka juga lebih manusiawi, dikenalkan dengan sahabat yang mereka latih dan besarkan sendiri. ikatan yang kuat antara narapidana dan anjing itu merupakan benih cintakasih.kalau saja pemerintah Indonesia juga menerapkan hal itu kepada Narapidananya, tentu mereka akan selalu bersyukur dengan semua itu.manusia dilahirkan spesial,memiliki rasa cinta dan kasih sayang, seperti Guru agung Buddha Gotama Katakan, kebencian akan berakhir kalau dibalas dengan cintakasih.Namaste _/\_

Selasa, 02 Oktober 2012

Menampilkan Bilangan genap

Karena ini tugas kuliah, maka saya coba posting disini.
menampilkan bilangan genap dari 1-20
codingnya:
#include
int main()
{
    int x;
    cout<<"bilangan genap 1-20 :"<    for(x=1;x<=20;x++) //for dan while hampir sama adalah bentuk pengulangan statement
    {
        if(x % 2 == 0) //if adalah logika, X % 2 adalah sisa hasil menimbulkan bilangan genap
            cout<    }
    return 0;
}

penggunaan while pun hampir sama
#include
int main()   
{
int x;
x=1;
while(x<=20)  //karena diminta hanya sampai 20, kl lebih, ketikan sendiri angkanya.
{
 if(x % 2 == 0) //ini adalah rumusannya.
cout<x++;  //x++ adalah menambah 1 keatas.
}
semoga bermanfaat.



Menampilkan Bilangan genap

Karena ini Tugas Kuliah, dan saya harus menampilkan di Blog saya,
berikut adalah Penggunaan C++ dalam menentukan Bilangan genap dari 1-20.
codingnya:
#include
int main()
{
    int x;
    cout<<"bilangan genap 1-20 :"<    for(x=1;x<=20;x++) //for dan while adalah bentuk pengulangan statement(sama aja)
    {                               //x++=menambah 1keatas.
        if(x % 2 == 0) //ini adalah kunci rumus bilangan ganjil, if adalah logika.
            cout<    }
    return 0;
}

bisa juga menggunakan bahasa while
while(x<=20)
{
if(x % 2 == 0)
cout<
x++; menambah 1 keatas.
sama aja, yang penting fungsinya (x % 2 == 0)
semoga bermanfaat.

Jumat, 14 September 2012

Tukang Sabun dan Samanera

     Tersebutlah seorang Samanera sedang berjalan berdampingan dengan seorang Tukang Sabun. kala melewati sebuah restoran, mereka melihat ada seorang anak kecil sedang mencari sisa makanan diluar sementara orang didalam restoran makan banyak yang tidak dihabiskan.
Tukang Sabun :"ckckck, coba lihat,ironisnya yach, kenapa ada anak sampai kelaparan kaya gitu dibiarkan aja, ah percuma donk banyak pemuka agama di bumi ini !!"sindir situkang sabun, sementara si samanera cuma bisa diam tak berkata apa-apa.
    Melewati jalan lagi, kali ini mereka mendapati seorang wanita dicopet oleh pencopet tasnya.lagi-lagi tukang sabun berkata : "semakin kacau sikap manusia, apa aja sih yang kamu ajarkan itu, ck ck ck,." sambil menggoyangkan kepalanya.si samanera diam saja, ia memang tak tau mau berkata apa, 2 kali tukang sabun menyinggungnya.
  Kemudian taklama, terjadi perkelahian, tampak seseorang digebukin dijalanan, Tukang sabun berkata lagi : " Astagaa,..kenapa semakin brutal ya, apakah kau yakin telah menyebarkan ajaran baik kedunia ?" tanya ia sambil meledek. samanera tetap masih diam tak berkata.
   Dan ketika melewati jalan kampung, tampak sekelompok anak-anak bermain bola diatas lumpur, sehingga pakaian mereka kotor semua, namun kali ini samanera yang bicara duluan. "ck ck ck ck,..apa Gunanya sabun kalau manusia itu lebih suka main dalam kekotoran !" Tukang sabun merasa tersinggung dia menjawab : " Eit,..mereka belum mengenal sabunku, sabun TOP, sekali mandi pasti kuman-kumannya ilang semua !".
samanera melanjutkan : " Orang-orang yang kau lihat sama seperti anak-anak ini, berapa lama sabunmu bisa membersihkan, merekapun esok akan main kembali, dan kembali berulang, sabun ibarat pemuka agama, yang mau menghilangkan kekotoran sifat manusia, namun manusia sendiri yang menjebloskan dirinya kejurang kekotoran, jadi jangan menyalahkan pemuka agama, dan sabunmu !" kata samanera sambil tersenyum. " . tukang sabun merasa malu, ia dan samanera melanjutkan perjalanannya.
Ya kepolosan tukang sabun adalah cerminan keingin tahuan kita, namun apakah kita berpikir setiap kejahatan, kekotoran bathin hanya kita sendiri yang tau dan kita yang melakukannya, di Buddhis simple, ada karma, siapa penabur kejahatan akan memetik kejahatan, pembuat kebaikan akan memperoleh kebaikan, jadi kesimpulannya, untuk menjadi kotor itu sangat gampang, tapi untuk menjadi bersih, sangatlah sulit, mari kita bercermin diri demi kemajuan bathin sendiri_/\_ namaste

Kamis, 30 Agustus 2012

Dan Itupun akan Berlalu


     Tersebutlah Sepasang suami Istri yang sedang menghadap seorang Bhikkhu, mereka bercerita, bahwa belum mengenal Dhamma dan tidak tau apa itu Dhamma.
      Sang Bhikkhu melihat kedua orang itu sambil tersenyum, lalu diajaknya duduk bertiga dan sang Bhikkhu mulai mengenalkan Dhamma kepada pasangan itu. yang pria mendengarkan dengan seksama, sedang Istrinya yang berasal dari Agama Lain bukan dari Buddhis merasa ucapan Bhikkhu ini sangat panjang dan melelahkan, akhirnya ia keluar dari ruangan meninggalkan suaminya yang masih tetap semangat mendengarkan Dhamma dari Bhikku tersebut.
    Sepasang Suami Istri itu sebenarnya adalah orang kaya yang memiliki banyak perusahaan dan memiliki kekayaan yang amat sangat banyak sekali.
saat sore harinya sang suami pamit kepada Bhikkhu itu, lalu kembali kerumahnya dengan istrinya.
    Selang beberapa hari ketika mereka sedang liburan, seorang karyawannya menelpon, bahwa Pabrik miliknya yang disuatu daerah habis karena kebakaran akibat arus pendek, mendapati khabar demikian, sang Suami sesaat hanya diam dan berkata "dan itupun akan berlalu " sementara Istrinya masih mengoceh dan memaki dan memarahi karyawannya itu, tdk terima sampai disitu saja, ia bahkan berteriak teriak sama suaminya, dan tak lama pingsan taksadarkan diri.
    Istrinya masuk rumah sakit shock karena pabriknya ludes dalam satu hari.sang Suami dengan sabar dan berkata, "sudahlah ma,lupakan saja, semua itu akan berlalu !" mengingat kata-kata itu, Istrinya semakin histris dan pingsan lagi, sehingga dlm perawatan dokter ia akhirnya dinyatakan menderita depresi dan menuju kearah kejiwaan.dan harus dirawat dirumah sakit jiwa.
kalau saja Suaminya tidak mendapat bimbimgan Dhamma singkat oleh Bhikkhu itu kemungkinan ia pun akan menderita hal yang sama dengan yang dialami istrinya, Dhamma itu kalau kita bisa tidak cuma mengerti tapi merealisasikan, bahwa sesuatu yang berkondisi tidak lah kekal, maka mental kita mendapat makanan, makanan spiritual, bayangkan betapa sibuknya hidup kita, bekerja mengumpul kekayaan, begitu kekayaan menjauh, kita drop bahkan bisa sakit, misalnya orang kaya memiliki harta 5 milyar, habis ditipu org 3 milyar, tinggal sisa 2 milyar, malah mati bunuh diri, aneh, coba bayangkan 2 milyar mungkin jauh lebih dari cukup daripada tdk punya apa-apa, inilah pola pikir, disertai kilesa, kekotoran, keserakahan, dan kemelekatan.
Bagi yang mengetahui Dhamma, hendaknya kita menerapkannya dlm kehidupan kita, ketika dipuji, penuh dengan kesadaran berkata dlm hati "inipun akan berlalu" ketika dicela atau berada dlm kesusahan berkatalah dlm diri sendiri "dan inipun akan berlalu " ya,.semuanya akan berlalu _/\_Namaste

Senin, 25 Juni 2012

3 Jenis manusia

    Jadi teringat akan salah satu Ajaran guru Agung Sang Buddha Gautama tentang jenis-jenis manusia.
Buddha menjelaskan berdasarkan sifat manusia dibagi menjadi 3 bagian.
Tipe 1 : Adalah manusia Penggores Batu karang. adalah Tipe manusia yang memiliki kemarahan yang kuat melekat padanya dia nggak akan begitu saja membiarkannya, dia akan menyimpan dan mendendam ibarat goresan pada sebuah batu yang tidak mudah hilang begitu saja. manusia tipe ini adalah orang-orang yang masih menyimpan dendam dan tidak mudah bersahabat, selalu mencurigai dan mau menang sendiri, kemarahannya bisa diredakan namun sangat sulit dan membutuhkan waktu yang sangat lama sekali.
Tipe 2 : Adalah manusia Penggores pasir. Tipe ini lebih manusiawi, karena ketika kemarahannya meledak, lambat laun akan sirna dengan sendirinya, dan bisa menyadari kemarahannya, ia memang pemarah, namun masih bisa bernegosiasi, ibarat menulis sebuah kata di pasir pantai, ketika ombak itu datang maka kata-kata itu akan menghilang.tipe kedua ini tidak membawa dendam dan permasalahan masa lalu dalam kehidupannya.
Tipe 3 : Adalah Manusia Penggores air, bayangkan jika air kita goreskan sesuatu, hanya menimbulkan sedikit gelombang namun setelahnya akan tenang kembali, tipe manusia ini adalah manusia-manusia yang telah melatih kesadaran dan tidak dikalahkan oleh emosinya, murni tak tergoyahkan oleh apapun, ini adalah tipe-tipe Boddhisattwa, yaitu manusia yang memiliki benih keBuddhaan, dia takkan marah oleh ucapan yg menyerangnya, ataupun segala bentuk kejahatan kedalam dirinya. ia tak memihak, ia melihat sebuah ketenangan dan bertindak dengan bijaksana.
    Nah, setelah kita tahu ketiga jenis manusia, masih dikisaran manakah kita berada?? sudah pasti dikisaran tipe 1 dan 2, tapi Buddha mengatakan segala sesuatu bukan hal yang mustahil jika kita melatihnya sejak sekarang, misalnya saat ini kita ditype 1, kurangi dendam dan berusaha menjadi type 2, ketika ditipe 2 berusaha untuk menuju ke tipe 3 bukan menuju ketipe 1 kembali. juga kata-kata terakhir Buddha megatakan Apamadena Sampadeta, yang artinya  "berjuanglah dengan sungguh-sungguh menuju pantai sebrang "semoga dengan bertekad kita sama-sama melatihnya menjadi yang lebih baik._/\_



Senin, 21 Mei 2012

menyia-nyiakan kehidupan.

     Kisah Kapal Titanic ini sangat banyak sekali cerita dibaliknya, kala itu salah seorang pelayan dikapal Titanic membawakan sebotol sampagne kepada tamunya Tuan Hobb, yang sangat kaya dan berada dikelas utama kapal Titanic itu. Hobb memarahinya karena si pelayan masuk secara tiba-tiba ketika dia dan isterinya sedang bermesraan.
Hobbs : " Apa kamu tidak bisa baca anak muda, tulisan dipintuku tertulis, janggan ganggu !!"teriaknya.
Pelayan : " Maaf tuan saya tidak bisa membaca !" dengan pucat dan gemetar ia meminta maaf."
Hobbs : " Kasihan sekali, kau tak bisa membaca, kau telah menyia-nyiakan setengah kehidupanmu nak,pergi sebelum aku mulai memukul mu !"
sipelayan berlari dengan ketakutan yang teramat sangat setelah meletakan sampagne nya.
    Selang beberapa Jam, Titanic dikhabarkan menabrak sebuah karang es dana akan tenggelam. seluruh penumpang panik termasuk Hobbs dan Istrinya yang kaya raya, diatas dek ia bertemu dengan pelayan yang ia omeli tadi.
Hobbs : " Hei nak, bisakah kau carikan kami perahu penyelamat, ini uang untuk mu !"sambil ia menyerahkan uang itu.
Pelayan itu : " sebelum saya ambil uang itu, Bolehkah saya bertanya apakah selama hidup tuan tuan pernah belajar berenang ? "
Hobbs : " Tentu saja tidak, hidupku disibukan mencari uang  dan kepintaran, tidak seperti kau anak muda, cepat carikan aku sekoci !"
Pelayan : " Ha ha ha ,ha ha ha ha,..!"
Hobbs : " Kenapa kau tertawa ?
Pelayan : " kamu telah menyia-nyiakan 100% kehidupan mu tuan,..bawa uangmu kembali, tau nggak, dalam waktu kurang dari 2 jam, seluruh kapal ini akan tenggelam kedasar laut, untung aku bisa berenang, mungkin bisa bertahan hidup lebih lama dari mu tuan !"
Hobbs dan istrinya gantian pucat pasi, dia sadar, disaat seperti ini sudah  tiada gunanya lagi uang dan kepintarannya...dan akhirnya Titanic pun tenggelam, banyak ratusan nyawa melayang dalam tragedi ini.
siapakah yang menyia-nyiakan kehidupan dalam cerita ini, sebenarnya keduanya tdk ada yang salah, hanya saja, waktu dan tempat kadang tdk dapat diprediksi, kehidupan selalu berubah, kala kita diatas hendak jangan pandang orang bawah dengan rendah, karena sekecil apapun jabatan orang itu, tampa dia kita bukanlah siapa-siapa, inilah siklus kehidupan semua saling ketergantungan.(paticcasamupadda) hukum sebab akibat yang saling bergantungan._/\_















belajar berenang ??"


Senin, 14 Mei 2012

Bukan Untuk sebuah kemarahan

      Tersebutlah terdapat seorang kakek kaya Raya yang sangat menyukai barang antik, orang kaya ini sangat sayang sekali terhadap guci kesayangannya yang sdh berumur ratusan tahun. orang kaya ini memiliki 2 orang pembantu kepercayaan mengurus rumahnya sejak ia ditinggal mati istrinya.
      Suatu hari ia mendapat undangandari temannya untuk menghadiri sebuah pameran benda kuno dinegara lain, sebelum berangkat ia berpesan kepada kedua pembantunya agar menjaga dan merawat rumahnya, terutama menjaga Guci antiknya karena nilainya dimata kolektor itu mungkin bisa milyaran rupiah. kedua pembantunya berjanji dengan baik akan menjaga dan mengurus rumah.
     Ia segera pergi menggunakan pesawat kenegri seberang untuk menghadiri Pameran tersebut, sementara 2 orang pembantunya, namanya juga pembantu, kala ditinggal majikan ia akan berbuat semaunya, mereka meresa bebas melakukan banyak hal, dan ketika si pembantu wanita sedang mengepel, ia dijahili pembantu pria yang berdandan ala wanita, kontan ia tertawa terbahak-bahak dan ia berusaha mengejar pembantu itu untuk sekedar merasa gembira.
namun pas adegan kejar-kejaran, tiba-tiba gagang sapunya terkena Guci kesayangan Tuannya, Prak,..Guci itu pecah walau tidak hancur berantakan.
Pembantu wanita : " semua gara-gara kamu, gimana kita bisa menggantinya ini kesayangan Tuan !'
Pembantu co : " Matilah kita kali ini,..cepat kita rekatkan kembali dengan lem."
Keduanya segera merekatkan lem itu pada Guci, namun Guci itu sdh tidak semulus sedia kala, lalu merekapun pasrah menantikan kemarahan dari Tuannya.
ketika Orang kaya itu kembali, ia melihat Guci kesayangannya penuh retakan dan sdh tidak indah lagi, sementara kedua pembantunya gemetaran dan menunggu amarah sang Tuan. Ia mendekati guci itu dan mengamatinya, lalu ia tertawa terbahak-bahak. "Ha ha ha,.kalian,.kalian,.bisa saja !"
Pembantu wanita : " Tuan Tidak memarahi kami ?" tanyanya
Orang kaya : " untuk apa??, sudah pecah ya sudah, ha ha ha,..kalian kemarilah, aku jelaskan awal aq membeli Guci ini, adalah untuk ku nikmati keindahannya, juga nuansa seninya, bukan untuk kemarahan aku membeli Guci ini, kalian berusaha menyatukannya kembali sehingga tampak indah dan hidup  bagiku !"
kedua pembantunya bersujud dihadapan Orang kaya itu dan berterimakasih karena hal dipikiran mereka yang akan kena omelan bahkan bisa saja pemecatan tidak terjadi.
seperti kisah diatas, kadang kita lupa Tujuan awal kita membeli barang kesayangan kita, sehingga kita melekatkan pikiran kita terhadap barang tersebut, begitu barang itu rusa oleh orang lain, kita pasti marah, emosi, bahkan ada kasus seorang ayah sampai memukuli anaknya yang masih kecil sampai mati karena anaknya menggores mobil kesayangannya dengan sebuah crayon. sesungguhnya kita telah memelihara kemarahan dlm diri kita, memberimakan kemarahan itu sehingga semakin besar, ingatlah jika kita akan marah dengan seseorang, apalagi dg suami atau istri, ingatlah selalu, jika kemarahan muncul, aku menikah dengannya bukan untuk kemarahan, aku menikah dengannya berdasarkan cinta. jadi intinya, bukan untuk sebuah kemarahan kita hidup didunia Namaste _/\_

Senin, 12 Maret 2012

Apa persepsimu selalu benar ??


Ketika kehidupan kita dilanda suatu persepsi pemikiran, bagaimana menghadapinya??
jaman dahulukala, saat perang dunia, entah yang keberapa, seorang suami yang masih muda, diharuskan Ikut menjadi pejuang membela tanah airnya dan harus merelakan meninggalkan istrinya yang saat itu tengah hamil muda. kalau perang kemungkinannya hidup dan pulang kekeluarga cuma 25%, pulang dengan cacat tubuh, pasti 80% bahkan yang bisa dipastikan mati bisa 99%..
nah selang beberapa tahun kemudian, si suami tenyata hokinya gede, dia pulang dengan utuh, tampa cacat dan luka, dan saat mendengar suaminya akan pulang, istrinya menyambut dengan seorang anak laki2 berumur 4 tahun yang dilahirkannya, disebuah stasiun kereta.
akhirkata, suaminya sangat bahagia menemui istrinya, dan lebih bahagia lagi ketika ia tau bahwa anaknya juga ikut serta, dia menciumi anak itu, dan berusaha membujuk agar anaknya itu memanggilnya ayah, namun anak itu yang belum pernah melihat ayahnya hanya diam saja.
karena kebahagiaan, dan tradisi orang kampung, jika pulang kumpul keluarga harus dilakukan sembahyang keleluhur bersama keluarganya, si suami menyuruh istrinya membeli barang-barang tersebut kepasar, sedang ia pulang bersama anaknya. disepanjang perjalanan, suami itu terus berusaha agar anaknya bisa memanggilnya ayah, tapi apa jawab sianak, dia bilang " tuan, kamu bukan ayah saya, karena saya lihat ibu tiap malam berbicara dengan ayah, duduk juga dengan ayah, dan tidurpun dengan ayah, jadi kamu bukan ayah saya !"
seakan kaget ia mendengarnya, mendengar ucapan polos anaknya, seolah timbul dibenaknya bahwa si istri selama ini telah berselingkuh dan menodai cintanya.
sepulangnya dari pasar, Ibu muda itu mendapat pandangan benci suaminya, ia tidak ditanya sedikitpun dan mulai mengacuhkannya, istrinya cuma mikir bahwa ia mungkin capek bicara dengan nya dan tak mau diganggu, maka ia masak sesuai kebutuhan dan untuk sembahyang juga.
ketika suasana sembahyang, suami itu bersembahyang sendiri, ia menyulut hio seorang diri, tampa mempedulikan istrinya, dan ketika istrinya ingin bersembahyang dan meyulut hio kepada leluhur dimeja abunya, suaminya merebutnya dan membuang hio itu kelantai, dan melarangnya bersembahyang dimeja abu orang tuannya, ia memaki dengan kata-kasar bahwa ia seorang wanita murahan dan nggak pantas berada dirumahnya.
sang istri yang tak mengetahui apa-apa, berusaha berkata, tapi, sang suami tak mau mendengarnya, ia malah keluar dari rumahnya nggak mau mendengar penjelasan istrinya, ia lari kekedai arak untuk mabuk-mabukan, dan menghabiskan malamnya disana.
tiap hari pria itu menghabiskan waktunya dikedai arak, dan tak mau pulang kerumah, sementara istrinya tiap hari menangis, dan tampa tahu akar permasalahannya...
seminggu berlalu, karena perasaan wanita tertekan yang begitu , akhirnya istrinya mengambil jalan pintas dan menceburkan dirinya dikali belakang rumahnya, dan akhirnya tewas.....
upacara perkabungan dan penguburan pun dilakukan, sang suami terdiam dan hanya menatap anaknya yang masih kecil, bahkan ia tidak bersembahyang dipusara istrinya, dan ia menggendong anaknya kembali kerumahnya.
suatu malam, anaknya rewel dan menangis, ia terbangun dan menyalakan lilin sebagai penerangan dan menghampiri anaknya, tiba-tiba anaknya memanggilnya "papa" ia terkejut sekaligus bahagia, bahwa anaknya akhirnya memanggilnya "Papa", ia mencoba memeluk, tapi anaknya menghindar, ia semakin bingung dengan sikap anaknya, lalu ditanya : " baiklah, kalau aku bukan papa kamu, lalu siapa papa kamu ?"
lalu anaknya menunjuk kearah bayangan suami itu. " itu papaku,,..aku sering lihat mama bicara dengan papa itu !"
ia tersentak kaget, ternyata istrinya selama ini tidak selingkuh, ia cuma menenangkan anaknya dengan bermain bayangan dan menjadikannya papa imajinasi kepada anaknya, sang suami menangis dan menyesali perbuatannya, tapi terlambat, semuannya telah menjadi bubur, kalau saja ia mau mendengarkan istrinya berkata kala itu, ...ia menyesalinya ia telah salah persepsi,..semua tentang persepsi..... jangan sampai persepsi mengalahkan kita, Buddha selalu menekankan jaga kesadaran,..jangan sampai kisah ini terjadi kepada kita Namaste _/\__/\_