More Links

Dhamma itu indah diawalnya, indah dipertengahan, dan indah pula pada akhirnya.

Jumat, 14 September 2012

Tukang Sabun dan Samanera

     Tersebutlah seorang Samanera sedang berjalan berdampingan dengan seorang Tukang Sabun. kala melewati sebuah restoran, mereka melihat ada seorang anak kecil sedang mencari sisa makanan diluar sementara orang didalam restoran makan banyak yang tidak dihabiskan.
Tukang Sabun :"ckckck, coba lihat,ironisnya yach, kenapa ada anak sampai kelaparan kaya gitu dibiarkan aja, ah percuma donk banyak pemuka agama di bumi ini !!"sindir situkang sabun, sementara si samanera cuma bisa diam tak berkata apa-apa.
    Melewati jalan lagi, kali ini mereka mendapati seorang wanita dicopet oleh pencopet tasnya.lagi-lagi tukang sabun berkata : "semakin kacau sikap manusia, apa aja sih yang kamu ajarkan itu, ck ck ck,." sambil menggoyangkan kepalanya.si samanera diam saja, ia memang tak tau mau berkata apa, 2 kali tukang sabun menyinggungnya.
  Kemudian taklama, terjadi perkelahian, tampak seseorang digebukin dijalanan, Tukang sabun berkata lagi : " Astagaa,..kenapa semakin brutal ya, apakah kau yakin telah menyebarkan ajaran baik kedunia ?" tanya ia sambil meledek. samanera tetap masih diam tak berkata.
   Dan ketika melewati jalan kampung, tampak sekelompok anak-anak bermain bola diatas lumpur, sehingga pakaian mereka kotor semua, namun kali ini samanera yang bicara duluan. "ck ck ck ck,..apa Gunanya sabun kalau manusia itu lebih suka main dalam kekotoran !" Tukang sabun merasa tersinggung dia menjawab : " Eit,..mereka belum mengenal sabunku, sabun TOP, sekali mandi pasti kuman-kumannya ilang semua !".
samanera melanjutkan : " Orang-orang yang kau lihat sama seperti anak-anak ini, berapa lama sabunmu bisa membersihkan, merekapun esok akan main kembali, dan kembali berulang, sabun ibarat pemuka agama, yang mau menghilangkan kekotoran sifat manusia, namun manusia sendiri yang menjebloskan dirinya kejurang kekotoran, jadi jangan menyalahkan pemuka agama, dan sabunmu !" kata samanera sambil tersenyum. " . tukang sabun merasa malu, ia dan samanera melanjutkan perjalanannya.
Ya kepolosan tukang sabun adalah cerminan keingin tahuan kita, namun apakah kita berpikir setiap kejahatan, kekotoran bathin hanya kita sendiri yang tau dan kita yang melakukannya, di Buddhis simple, ada karma, siapa penabur kejahatan akan memetik kejahatan, pembuat kebaikan akan memperoleh kebaikan, jadi kesimpulannya, untuk menjadi kotor itu sangat gampang, tapi untuk menjadi bersih, sangatlah sulit, mari kita bercermin diri demi kemajuan bathin sendiri_/\_ namaste