Seorang pria menangis ketika mendapati pasangannya bersama dengan orang lain, ia menggunakan perasaannya, karena kuatnya perasaan, sehingga pikirannya dilumpuhkan oleh kekuatan perasaan itu, ia mulai melirik dan memegang botol pembasmi serangga, menangis dan seolah tenggelam dalam kesedihannya. Manusia memang sering kali hidup dengan perasaannya dibandingkan dengan pikirannya, sejumlah penelitian di amerika mengatakan bahwa rata-rata orang melihat karakter orang berdasarkan wajah, wajah yang terlihat babyface (muka bayi) oleh sebagian orang dianggap orang yang sangat terpercaya, namun sebenarnya pola pikir seperti ini adalah salah, kita sering kali menonton drama sedih, mendengarkan musik beraliran sedih akan mempengaruhi si pendengar, ini juga sudah diteliti oleh seorang ilmuan di amerika, sebagai bahan penelitian diambil dua anak kembar yang memiliki perasaan yang sama, kemudian dipisahkan dan dipantau dg cctv, yang satu diberi film komedi, dan disuruh mendengarkan musik aliran hip hop, dan yang satu lagi disuguhi film drama yang menghanyutkan, serta mendengarkan alunan musik aliran melo..dalam waktu beberapa hari bisa dilihat ketika mereka keluar, yang tadinya sama, kini berbeda 180 derajat, yang disuguhi musik aliran hip hop dan film komedi berbelanja dengan riang dan gembira, menghabiskan waktunya dengan kesenangan belanja.sedang yang satunya lagi ke mall yang sama namun hanya melihat lihat tampa berbelanja satu pun, terbukti penglihatan, pendengaran bisa mempengaruhi pola pikir kita, jadi sedikit tips jika punya pacar boros, ha ha ha suruh ia menonton film sedih dan dengarkan lagu melody yang sedih ^_^!.
kembali keperasaan, banyak kasus bunuh diri terutama pada remaja, dikarenakan perasaannya lebih dominan dari pikirannya, sehingga pikirannya dilumpuhkan oleh perasaannya, sehingga banyak yang berlarut dalam kesedihan yang tak terhingga, perasaan yang mendominasi pikiran adalah sangat berbahaya, jadi dengan kata lain jangan pernah menasehati orang yang sedang jatuh cinta, karena orang jatuh cinta perasaannya mendominasi pikirannya.
sebelum masuk ke fakta dan kepercayaan, fakta adalah sesuatu kenyataan yang nyata, sedang kepercayaan adalah sesuatu yang dipercayai namun sering kali kebenarannya tidak seperti itu, nah faktanya sipria sedih ini mendapati pacarnya jalan dengan pria lain, kepercayaannya bisa berbagai macam, kepercayaan membangun adalah "mungkin saja ia hanya teman lama" kepercayaan yang merusak adalah "pokoknya kita putus, aku juga bisa selingkuh,cari pacar lagi." nah itulah kepercayaan, dan kita sebagai Buddhis yang selalu dengan "Ehipasikko"(datang dan buktikan) kalau menemui kasus diatas layaknya seorang Buddhis, kita akan menghampiri mereka berdua dan menanyakan "boleh saya tahu siapa ini ?" tampa emosi yang dikendalikan oleh perasaan. mungkin sedikit rumit jika kita tak memahami tentang fakta dan kepercayaan ini, tapi begitulah, kadang kita hidup dengan pikiran, perasaan, fakta dan kepercayaan, intinya mulai sekarang jauhi film-film yang penuh dengan kesedihan, penuh dengan kejahatan, penuh dengan dendam, jika pikiran kita dijejali dengan hal-hal seperti itu maka dominan kita akan mempengaruhi kesedihan dan kalau kita putus dengan orang lain bukan tak mungkin bunuh diri akan dilakukannya, maka untuk mencegah itu semua, Buddha selalu menekankan Pikiran, kendalikan pikiran, selalu sadar dan jangan sampai pikiran dilumpuhkan oleh perasaan, sama halnya orang di pelet atau diguna-guna, kalau orang yang berpikiran fokus tidak akan kena oleh pelet atau sihir._/\_ selagi pikiran kita masih dalam kesadaran mari berbuat kearah yang lebih baik. mettacittena .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar