Alkisah ada seorang Biksu yang diundang sahabatnya makan disebuah restoran, teman biksu itu adalah seorang atlet karate yang baru saja meraih medali emas, dan ingin merayakan dengan mengundang biksu temannya itu.
sesampai nya disebuah restoran mewah dikota itu, dan ketika ingin memesan makan, sipelayan memandang rendah kearah si Biksu, ia yakin bahwa biksu itu cuma ingin makan gratis saja dari temannya. dan ketika melayani si atlet karate ia dengan sopan meletakan pesanan-pesanannya, tetapi ketika pesanan si Biksu berupa kopi ia tuangkan dengan kaki yang tidak hormat.
Sikap sipelayan benar-benar kurang ajar, tetapi si Biksu tersenyum saja, dan meminum kopinya."akan saya kasih pelajaran dia !"Kata temannya. tapi dicegah oleh si Biksu agar ia duduk dan tetap menikmati makan bersamanya.
Selesai makan, Biksu itu mengeluarkan uang dari balik bajunya dan berkata "Karena hari ini kamu sukses, makanan hari ini aku yang bayar !". "Biar aku saja yang bayari kamu !"kata temannnya."Kamu sudah sering kali membayari saya, kini giliran saya !"Kata si Biksu. akhirnya temannya setuju si Biksu membayar dan memanggil sipelayan.
sipelayang dengan sikap yang kurang sopan dengan Biksu itu menghampiri, lalu berkata "memangnya kau sanggup membayar tagihan makanan ini ?"kata sipelayan meremehkan si Biksu. si Biksu mengambil uang dan membayar lebih dari total tagihan di bon itu dan berkata sambil tersenyum. "Sisanya untuk uang tips kamu saja ya, jangan dikembalikan !"
Sipelayan restoran segera menjauh dengan muka malu, sedangkan temannya bertanya penasaran. "Kenapa dengan sikap pelayan sangat kurang ajar seperti itu kamu masih memberinya tips ?" ia heran bukan main."ha ha ha temanku, sikap ku memang baik, apakah karena orang lain bersikap tidak baik terhadap dirimu maka kamu merubah sikapmu sendiri yang baik menjadi tidak baik ?" si Biksu berkata sambil tersenyum.
Ya makna cerita ini adalah, seseorang akan merubahmu, tetapi apakah kamu yakin akan perubahan itu? menjadi baik atau buruk, kamu sendiri yang tentukan, dan apakah kita akan merelakan diri kita menjadi orang yang menjengkelkan seperti sipelayan kalau dia bersikap sama dengan kita, kita akan rugi, kita nggak kenal sipelayan, nggak tau sipelayan kenapa kita harus membalasnya dengan menjadikan diri kita tidak baik, lebih baik seperti kata Biksu, menjadi diri sendiri, dasar kita baik, kenapa harus ikut-ikutan orang lain menjadi tidak baik, yang baik-baik boleh diikuti, tapi yang jahat-jahat di tinggalkan._/\_Mettacitena.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar