More Links

Dhamma itu indah diawalnya, indah dipertengahan, dan indah pula pada akhirnya.

Kamis, 30 Juni 2011

Ruang sempit hati yang luas

Kadang kita pernah merasa bahwa dirumah itu terasa penuh sesak orang, kesal, dengan adanya banyak orang dirumah, ini ada sebuah kisah dan renungan untuk kita :
Ada seorang pria yang datang dengan muka kusut menemui pak tua yang bijaksana. "Guru, dirumah terasa seperti dalam kotak, aku sudah tinggal dengan istri dan dua anakku, namun kini kedua mertuaku ikut menumpang dirumahku ,.dan lebih parahnya saudaraku katanya dicerai suaminya dan ikut menumpang dirumahku dengan ketiga anaknya" kata pria itu
"apakah kamu memelihara bebek dan ayam ?" tanya orang tua bijak itu.
" iya guru,..tapi untuk apa guru menanyakan itu, aku butuh penjelasan tentang masalahku!"
" saya akan menjawab setelah kamu melakukan perintah saya dan jangan membantah !" kata orang tua bijak itu.
"Baiklah untuk apa bebek dan ayam itu ?" tanya orang putus asa itu.
" lepaskan bebek dan ayam kedalam rumahmu, setelah beberapa hari kau kembali padaku !" kata orang bijak itu.
Pria itu pulang dan melepaskan semua bebek dan ayam miliknya kedalam rumahnya, selang 3 hari kembali kepada pria bijak itu.
"Guru,..aku semakin strees guru,..di setiap tempat ada kotoran bebek dan ayam !"kata pria itu.
" apakah kau mempunyai sapi dan kambing atau peliharaan lain?" tanya lagi orang bijak itu.
" ada" kata pria itu. "lepaskan sapi dan kambing juga kedalam rumah mu, setelah beberapa hari kembalilah kepadaku !" kata orang bijaksana itu. " Hah ?? apa anda bercanda guru,.melepas kambing dan sapi kedalam rumah ?" kata pria strees itu keheranan.
"apa mukaku terlihat seperti orang yang sedang bercanda? " kata orang bijaksana itu dengan muka serius. Lalu pulanglah pria itu dan melepaskan sapi dan kambing kedalam rumahnya, selang 3 hari dia kembali ke orang bijaksana itu. " aku hampir mati guru, mertuaku, istriku dan saudaraku mengganggapku gila, rumah sudah penuh dengan hewan dan kotorannya, serta bau !"kata orang itu. " Baiklah,.sekarang kamu keluarkan semua binatang2 itu dalam rumahmu dan ceritakan kembali apa yang terjadi !" kata orang bijaksana itu.
Orang itu pulang dan mengeluarkan semua binatang dari rumahnya, dan kembali pada orang bijak sana itu. " Bagaimana keadaan rumahmu sekarang ?"Tanya orang bijaksana itu. " sudah lebih baik guru, aku, istriku, dan mertuaku serta saudaraku ikut membantu mengeluarkan binatang-binatang itu dari dalam rumah dan membersihkan kembali rumah kami!"
"nah bukankah sudah terjawab pertanyaanmu selama ini yang kau keluhkan sejak awal, bahwa rumahmu sempit dan seperti tak ada ruang untuk menerima mertua dan saudaramu, ketahuilah, sebenarnya ada ruang cukup untuk mereka namun hatimu kala itu masih sempit, makanya ku buka hatimu." kata orang bijaksana itu.
"benar guru, salama ini aku merasa seperti tak ada ruang dan hidup dikotak yang sempit, karena pikiranku tidak mau membuka hati, namun kini sudah tidak lagi, lebih baik rumahku berisikan manusia daripada hewan-hewan peliharaan,.terimakasih guru !" kata orang itu kembali dengan senyum diwajahnya. sebenarnya hati kita yang harus berlapang dan mau menerima kalau kita masih mengekang hati kita maka selamanya hati kita takkan terbuka untuk orang lain, buka hatimu..bukalah hatimu,.untukku,biarpun kita hidup dalam ruang yang sempit sekalipun, tapi hati kita haruslah menjadi seluas samudra..ha ha ha _/\_ Namaste salam dalam cinta kasih Mettecitena.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar