Pada Jaman Dahulu kala dinegri China, hiduplah seorang pemuda bernama Shu, pemuda ini sangat baik hati dan suka menolong.
Tenaganya yang besar digunakan untuk berbuat kebaikan, hampir setiap hari ia gunakan seluruh kehidupannya untuk berbuat kebaikan. mulai dari menggangkat barang-barang berat, menolong nenek membawa belanjaan dan lain-lainnya.
Suatu hari ketika ia beristirahat, ia mendengar percakapan kedua orang tentang Dewi Kuan Im yang Hidup di pulau Phut Huo. "Dewi itu bisa mengabulkan semua permintaan kita !" kata Orang pertama. "tapi Dewi hanya mau menjawab 3 pertanyaan saja jika ada yang beruntung !"kata orang kedua.
lalu Ia bertanya kepada kedua Orang Itu. "Maaf Apakah Dewi itu?" "Kamu tidak tahu, dia adalah dewi Kuan Im, dewi welas asih " "ia dia bisa menolong penderataan siapa saja !"
"Kenapa kau tidak tanyakan kepada dewi Kenapa kau berbuat baik setip hari namun nasibmu masih saja Miskin?"lanjut lagi orang itu.
Shu bergumam "Benar juga, aku akan tanyakan !" lalu langsung berlari untuk menuju ke pulau Phut Huo.
Sampai di tepi laut ia termenung, ia memang miskin, untuk membeli tiket perahu saja ia tidak bisa, akhirnya hanya bisa duduk ditepi pantai sambil berkata "Gimana aku bisa bertemu Dewi ya ?"...
Tiba-tiba datang dari permukaan air laut seekor ular putih besar menghampiri Shu, Shu yang kaget hampir berlari, namun ular itu berkata "Jangan takut, aku akan membantumu menyebrangi laut ini asalkan kau mau menitipkan satu pertanyaanku kepada Dewi Kuan Im !" terang si Ular. "baiklah, apa pertanyaanmu ? "Shu tidak takut lagi.
"Kau Tanyakan Kenapa aku sudah bertapa seribu tahun namun belum bisa menjadi dewa naga?, jangan lupa ya, ayo naik ke punggungku !" kata si Ular besar itu.
Dengan menaiki punggung ular, Shu akhirnya dapat menyebrangi lautan dan menuju ke pulau Phut Huo...
Shu berjalan terus menuju tempat Dewi, tak terasa hari semakin malam, tapi ia tak punya uang untuk bermalam.., dan disekitar situ ia melihat sebuah rumah megah bagai istana.ia mengetuk pintu untuk menginap semalam, dan beruntung si nyonya majikan mengijinkannya menginap dirumah besar itu.
Paginya ketika ia berpamit dengan nyonya rumah, ia melihat si Nyonya Rumah menangis, ia bertanya "Nyonya, apakah gerangan yang membuat nyonya menangis sedih !"Shu penasaran.
Ia menggajak Shu ke sebuah kebun, ia lihat kebun si Nyonya kosong tidak ada satu bungapun yang tumbuh disana . "Ini kenapa kebun besar ini tidak ditumbuhi oleh bunga ?"Shu Kaget dan heran. "saya pun tak tahu !"kata sinyonya sedih .
"jangan khawatir nyonya, saya akan tanyakan kepada Dewi kuan Im, karena nyonya telah baik kepada saya, akan saya bantu nyonya !"jawab Shu. Nyonya itu tersenyum dan mengantar kepergian Shu menemui Dewi Kuan Im..
Ditengah perjalanan, perut Shu lapar, dan mengeluarkan bunyi, ia tak membawa uang sepeserpun, ia duduk dibawah pohon dekat sebuah kedai Mie.
Tiba-tiba si Tukang Mie memberikan semangkuk mie untuknya, Shu tentu saja tak sungkan, ia melahap semua Mie itu dengan perasaan bahagia.
Sipenjual Mie ini tiba-tiba menitikan air mata, dan terlihat oleh pemuda Shu. "Pak, kenapa anda sedih?" Tanya Shu. "Aku memiliki Putri yang sangat cantik, namun sayang, sejak kecil ia tak bisa bicara !"kata sipenjual mie sedih. Shu ingin membantu menanyakan kepada dewi kuan Im, namun ia telah memiliki 3 pertanyaan, pertanyaan si Ular, si Nyonya dan dirinya.
Akhirnya ia putuskan untuk membantu si penjual Mie itu, ia berkata : "Jangan Khawatir pak, saya akan tanyakan kepada Dewi Kuan Im kenapa anak bapak yang cantik tidak bisa berbicara !"lanjut shu sambil berpamit menuju tempat Dewi Kuan Im.
Singkatnya Shu Tiba ditempat dewi, ia orang yang tidak egois, ia menanyakan ketiga pertanyaan dari para penolongnya, dan melupakan pertanyaannya dirinya sendiri kenapa dirinya miskin, ia sudah tak peduli lagi.
Untuk pertanyaan si Tukang Mie, dewi menjawab : "ia akan berbicara ketika bertemu jodohnya!". ia segera memberitahukan kepada tukang Mie bahwa Putrinya yang cantik akan berbicara ketika bertemu dengan jodohnya, dan tiba-tiba saja putrinya yang cantik bisa berbicara ketika bertemu dengan Shu..Shu Gugup dan tak menyangka bahwa ia adalah jodohnya si gadis cantik itu.
dengan membawa gadis cantik sebagai istrinya, Shu mampir ke tempat nyonya pemilik rumah besar yang kebunnya tidak tumbuh bunga."Dewi berkata, dekat sini ada Gudang harta, kalau anda menyingkirkan setengah harta anda, maka anda akan memiliki kebun yang penuh bunga yang indah !" Kata Shu.
"Maukah kau membawa setengah harta saya, saya akan sangat berterima kasih !"kata si nyonya, Shu kaget bukan main, ia menerima uang emas sebanyak 3 gerobak...
Mendekati Pantai, dengan istri yang cantik, dan 3 gerobak uang emas shu memanggil siular, dan tak lama si Ular pun keluar menemui Shu. "Apa kata Dewi ?bagaimana aku bisa menjadi dewa naga ?" tanya ular itu. " Dewi berkata, dikepala mu ada 9 permata, jika kau mau melepaskan ke 9 permata itu, kau bisa menjadi dewa naga !"Jawab Shu. "temanku yang baik, permata kepalaku untuk mu saja, kau harus mengambilnya dari kepalaku ya, bantu aku sekali ini saja !" akhirnya shu mencabuti 9 permata yg gedenya sebesar kelapa,dan setelah mencabut yg kesembilan, ular itu menjadi naga dan terbang kelangit, sedangkan Shu menjadi Orang terkaya dan memiliki istri yang cantik setelahnya...the end...
Untuk orang yg selalu berbuat untuk orang lain, Dewi telah memberikan kemurahan hatinya kepada Shu, sesuai karma, tanamlah benih2 kebajikan yang kelak akan berbuah dengan kebajikan juga._/\_dan janganlah mengharap sesuatu dalam berbuat baik, karena Dewi Kuan Im Tahu akan niatan kita yang baik.
More Links
Dhamma itu indah diawalnya, indah dipertengahan, dan indah pula pada akhirnya.
Selasa, 26 Maret 2013
Kamis, 21 Maret 2013
Kisah Keledai Tua
Tersebutlah disebuah desa, tinggal seorang kakek dan keledai kesayangannya, keledai itu dalam kesehariannya sangat membantu si kakek, dari mulai membawakan barang yang berat, bertani, dan lain-lainnya.
Suatu Hari, ditengah malam, keledai itu masuk kesebuah sumur kosong, dan jatuh kedalamnya.Suaranya yang keras membangunkan sikakek pemilik keledai tersebut.
Sikakek kaget bukan main, segera ia mencari tali dan melemparkannya kepada si Keledai, tapi si keledai tak bisa memegang tali itu.
lalu diambilnya sebatang kayu, mengulurkan nya kepada sikeledai, tapi tetap saja keledai tak bisa meraihnya.
Akhirnya semalaman ia melakukan hal sia-sia,lalu ia duduk terdiam di tepi sumur itu, sementara teriakan si keledai semakin kencang membangunkan tetangga..
dengan bercucuran air mata, si kakek memutuskan untuk membunuh sikeledai dengan cara menimbunnya dengan tanah, karena ia tak tega dengan teriakan sikeledai.
Sikakek mengambil pacul, ia mulai mengisi sumur itu dengan tanah, tetangga yang melihat itu langsung membantu pak tua itu dengan peralatannya juga mulai mengisi sumur itu dengan tanah.
gundukan tanah mengenai punggung si keledai, tapi keledai itu pintar ia menggoyangkan tubuhnya setiap ada gundukan tanah diatasnya.dan setiap meninggi, ia jadikan pijakan.
lambat laun tanah itu hampir memenuhi sumur dan keledai itu melakukan hal yang sama dan akhirnya ia terbebas dari sumur itu.
sikakek mengusap air matanya dan memeluk sang keledai kesayangannya.
makna dari cerita ini adalah keledai adalah kehidupan kita, dan setiap permasalahan yg datang pada kita ibarat tanah yang menimbun keledai itu, jika kita tidak bisa berbuat seperti keledai itu, menerima masalah menjadi sebuah pijakan, ataukah kita hanya bisa pasrah tertimbun dan menunggu meninggal? pilihan semua ada pada anda, setiap manusia memiliki permasalahan, jadikan permasalahan sebuah pijakan untuk kita bangkit dari lubang kesengsaraan, namaste _/\_
Suatu Hari, ditengah malam, keledai itu masuk kesebuah sumur kosong, dan jatuh kedalamnya.Suaranya yang keras membangunkan sikakek pemilik keledai tersebut.
Sikakek kaget bukan main, segera ia mencari tali dan melemparkannya kepada si Keledai, tapi si keledai tak bisa memegang tali itu.
lalu diambilnya sebatang kayu, mengulurkan nya kepada sikeledai, tapi tetap saja keledai tak bisa meraihnya.
Akhirnya semalaman ia melakukan hal sia-sia,lalu ia duduk terdiam di tepi sumur itu, sementara teriakan si keledai semakin kencang membangunkan tetangga..
dengan bercucuran air mata, si kakek memutuskan untuk membunuh sikeledai dengan cara menimbunnya dengan tanah, karena ia tak tega dengan teriakan sikeledai.
Sikakek mengambil pacul, ia mulai mengisi sumur itu dengan tanah, tetangga yang melihat itu langsung membantu pak tua itu dengan peralatannya juga mulai mengisi sumur itu dengan tanah.
gundukan tanah mengenai punggung si keledai, tapi keledai itu pintar ia menggoyangkan tubuhnya setiap ada gundukan tanah diatasnya.dan setiap meninggi, ia jadikan pijakan.
lambat laun tanah itu hampir memenuhi sumur dan keledai itu melakukan hal yang sama dan akhirnya ia terbebas dari sumur itu.
sikakek mengusap air matanya dan memeluk sang keledai kesayangannya.
makna dari cerita ini adalah keledai adalah kehidupan kita, dan setiap permasalahan yg datang pada kita ibarat tanah yang menimbun keledai itu, jika kita tidak bisa berbuat seperti keledai itu, menerima masalah menjadi sebuah pijakan, ataukah kita hanya bisa pasrah tertimbun dan menunggu meninggal? pilihan semua ada pada anda, setiap manusia memiliki permasalahan, jadikan permasalahan sebuah pijakan untuk kita bangkit dari lubang kesengsaraan, namaste _/\_
Langganan:
Postingan (Atom)